Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2023

JURNAL DWI MINGGUAN VII

  JURNAL DWI MINGGUAN VII   YUYUN HANDAYANI CGP ANGK. 9 KAB. SINJAI UPTD SMP NEGERI 23 SINJAI Pada Kesempatan ini saya akan menuliskan jurnal kegiatan KE VII  modul 2.3 dengan model 4F Saya memulai membaca materi tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik  "mulai dari diri" dan "eksplorasi konsep" pada tanggal 17 November 2023, setelah sebelumnya membaca pendahuluan dan mengisi forum komunikasi fasilitator dan peserta pada tanggal yang sama. Pada bagian "mulai dari diri" saya diarahkan untuk membuat refleksi tentang harapan yang ingin saya lihat pada diri saya sendiri setelah mempelajari modul ini, sekaligus menuliskan kegiatan, materi, manfaat yang saya harapkan ada dalam modul materi coaching untuk supervisi akademik ini. Sementara pada eksplorasi konsep terdapat 4 materi saya kerjakan sejak 17 November 2023 dan berakhir pada 21 November 2023. Kegiatan berlanjut pada "ruang kolaborasi" yang dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama, Juma
  Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA  sebagai Alur Percakapan Coaching Mengajukan Pertanyaan Berbobot   Yuyun Handayani   Saya tidak dapat memenuhi target pekerjaan, lalu kepala sekolah/rekan kerja mengajukan pertanyaan berikut: a.  Mengapa terget tidak tercapai? Target tidak tercapai karena Anda tidak dapat memenuhi target pekerjaan, lalu kepala sekolah/rekan kerja Anda mengajukan pertanyaan berikut: Mengapa target tidak tercapai?  target Kelihatannya Anda tidak merencanakannya dengan baik ya? Memangnya Anda tidak mencoba cara A, B, C, D? Apakah tidak diperhitungkan sebelumnya bahwa ini tidak akan terpenuhi? Anda sedang bingung bagaimana mengimplementasikan apa yang Anda pelajari dalam 10 hari ini. Lalu, Anda menghubungi instruktur Anda, dan ini yang ia tanyakan: Apakah Anda mengerjakan semua tugas selama 10 hari? Apakah setiap ada sesi sinkronus Anda hadir? (saat Anda selesai menjawab, ia melanjutkan?) Betul? Mengapa Anda bisa bingung kalau A
   AKSI NYATA MENYEBARKAN PEMAHAMAN   MENGAPA KURIKULUM HARUS BERUBAH   OLEH: YUYUN HANDAYANI, S.Pd., M.Pd GURU MATEMATIKA UPTD SMP NEGERI 23 SINJAI            Kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan untuk melakukan segala hal yang berkenaan dengan pendidikan untuk mencapai tujuannya. Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah sebagai pedoman bagi para guru. Terutama bagi sekolah-sekolah formal, di mana kurikulum akan menjadi pedoman dan memberikan arah dalam mengajar.               Menurut Ki Hajar Dewantara, anak harus dididik mengikuti kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan lingkungan di mana peserta didik berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan keterampilan (soft skill) yang diberikan kepada peserta didik agar mereka dapat hidup dan berkarya sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini yang menyebabkan sehingga 
  Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA  sebagai Alur Percakapan Coaching   Yuyun Handayani          Pengalaman saya saat berbicara dengan orang lain kemudian saya merasa dilabel/dinilai oleh orang  tersebut adalah:       a.  yang saya rasakan/pikirkan pada saat mendengarkan itu adalah saya berpikir bahwa lawan bicara saya tidak fokus pada apa yang menjadi masalah saya. Tapi lawan bicara saya mencocokkan label yang ia pasangkan kepada saya dengan masalah yang saya hadapi. b. yang saya lakukan setelah mendengarkannya adalah mencoba berbicara ataupun melakukan hal yang mampu menghapus label yang orang tersebut sematkan ke saya.   Pengalaman saya pada saat berbicara dengan orang kemudian saya merasa/berpikir kalau orang tersebut salah mengartikan apa yang saya sampaikan tanpa mengonfirmasinya terlebih dahulu adalah.. . a. yang saya rasakan/pikirkan pada saat mendengarkan itu adalah saya berpikir untuk memperbaiki pemahaman orang tersebut terkait hal yang saya sampaikan. Hal ini tidak boleh
  Refleksi Diri Paradigma Berpikir  dan  Prinsip Coaching                           Refleksi diri terkait paradigma berpikir dan prinsip coaching No. Paradigma berpikir dan prinsip coaching Nilai saat ini 1 – 10 Ingin ditingkatkan ke 1 – 10   Paradigma Berpikir Coaching     1. Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan 6 10 2. Bersikap terbuka dan ingin tahu 7 10 3. Memiliki kesadarn diri yang kuat 7 10 4. Mampu melihat peluang baru dan masa depan 7 10   Prinsip Coaching     1. Kemitraan 7 10 2. Proses kreatif 7 10 3. Memaksimalkan potensi 7 10       Yang saya laku
  MULAI DARI DIRI MODUL 2.3 YUYUN HANDAYANI CGP ANGK. 9 KAB . SINJAI UPTD SMP NEGERI 23 SINJAI Selama menjadi guru, pembelajaran saya pernah diobservasi atau diobservasi oleh kepala sekolah. Perasaan saya ketika diobservasi adalah timbul rasa was-was dan kuatir tidak mampu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang saya buat. Tetapi saya selalu berpikir bahwa persiapan telah saya lakukan, baik modul ajar, bahan ajar, media ajar dan memperdalam pemahaman tentang materi yang saya ajarkan sesuai dengan kemampuan saya. Sehingga kekhawatiran tersebut dapat saya tepis dan berharap dapat melakukan yang terbaik selama supervisi berlangsung. Pengalaman saya saat observasi adalah timbul rasa was-was, cemas dan tidak dapat menampilkan kegiatan pembelajaran yang maksimal sesuai dengan rencana yang telah saya susun. Saya nerasa kurang nyaman karena pembelajaran yang saya lakukan mendapat pengawasan dari kepala sekolah. Tetapi ini berlangsung dimenit-menit awal saja, dan
     PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL MODUL 2.2   YUYUN HANDAYANI CGP ANGK. 9 KAB. SINJAI UPTD SMP NEGERI 23 SINJAI    REFLEKSI IMPLEMENTASI BERBAGI PEMAHAMAN KEPADA REKAN SEJAWAT  DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA 4P  (PERISTIWA-PERASAAN-PEMBELAJARAN-PENERAPAN)    Dalam kegiatan berbagi pemahaman, rekan sejawat nampak antusias dan dalam memperoleh informasi tentang Pembelajaran Sosial Emosional (PSE). Sebagian guru mengatakan bahwa materi tentang PSE adalah materi baru bagi mereka, kecuali bagi guru BK dan PPKn. Padahal praktek pembelajaran sosial emosional ini sebenarnya selalu dilaksanakan di dalam kelas, hanya saja belum disadari oleh guru. Terlebih lagi PSE ini belum diintegrasikan ke dalam RPP/ modul ajar buatan guru. Pada kegiatan berbagi pemahaman ini, saya memaparkan bahwa KSE adalah pembelajaran kolaboratif antara guru, murid dan seluruh perangkat sekolah dan salah satu tekniknya adalah teknik mindfulness (kesadaran penuh). Pada kegiatan berbagi pemahaman ini, saya cukup was-was d
Gambar
    J URNAL DWI MINGGUAN VI   PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL YUYUN HANDAYANI CGP ANGK. 9 KAB. SINJAI       Pada Kesempatan ini saya akan menuliskan jurnal kegiatan materi Pembelajaran Sosial dan Emosional modul 2.2 dengan model 4F Saya memulai membaca materi tentang pembelajaran Sosial dan Emosional "mulai dari diri" dan "eksplorasi konsep" pada tanggal 5 November 2023, setelah sebelumnya membaca pendahuluan dan mengisi forum komunikasi fasilitator dan peserta. Pada bagian "mulai dari diri" saya diarahkan untuk membuat refleksi kompetensi sosial dan emosional dengan menceritakan sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu saya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya . Pada "eksplorasi konsep", saya melakukan refleksi terhadap 5 kasus yang dialami oleh pak Eling, terkait kompetensi sosial dan emosional. Pada bagian ini, saya menyampaikan situas

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Gambar
    J URNAL DWI MINGGUAN V PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI YUYUN HANDAYANI CGP ANGK. 9 KAB. SINJAI