JURNAL DWI MINGGUAN X

  

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK

 PADA MURID

 

 

YUYUN HANDAYANI

CGP ANGK 9 KAB. SINJAI

UPTD SMPN 23 SINJAI 

 

Pada jurnal refleksi kali ini didasarkan pada beberapa pertanyaan panduan yang terdapat pada LMS  modul 3.3. Adapun pertanyaan tersebut adalah:

  • Apa yang telah Ibu/Bapak pahami tentang konsep kepemimpinan murid (student agency)
  • Bagaimana Ibu/Bapak dapat mendorong dan mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid di kelas Ibu/Bapak?
  • Hal konkret apa yang akan Ibu/Bapak lakukan, sesuai dengan konteks keadaan nyata yang dihadapi (pikirkan aset-kekuatan yang dimiliki), untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah Ibu/Bapak?

     Yang saya pahami tentang konsep kepemimpinan murid (student agency) adalah kepemimpinan murid yang dapat didorong melalui pengelolaan program yang berdampak langsung pada murid yang ditunjang oleh kondisi murid yang merupakan pengamat, penjelajah, penanya, yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atas sesuatu hal. Dalam pengelolaan program dengan pelibatan murid harus memperhatikan suara, pilihan maupun kepemilikan murid. Suara artinya murid diberikan kesempatan untuk menyampaikan keinginan, program yang mereka ingin jalankan. Pilihan artinya murid diberikan kebebasan untuk mendeminstrasikan pemahamannya, memilih gaya belajarnya, ataupun memilih peran yang dia inginkan. Sementara kepemilikan artinya mengajak murid terlibat baik fisik, sosial, emosional dan kognitif dengan yang dilakukan.

    Hal yang saya lakukan untuk mendorong dan mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid adalah dengan memprioritaskan penumbuhkembangan kepemimpinan murid. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid melalui cara pengurangan bantuan, mendikte, mengurangi intervensi, dan pertolongan kepada murid. Hal ini dilakukan dengan harapan murid menjadi lebih mandiri, terlatih, kompeten mengutamakan kolaborasi dengan teman dalam mengatasi kesulitan ataupun masalah yang dihadapinya. Pada bahagian ini saya mengambil peran sebagai pengontrol tanpa mengintervensi agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks, dan kebutuhannya.

Dalam mendorong dan mempromosikan suara (voice) murid, saya akan melibatkan murid seperti dengan mendengar pendapat murid terkait kesepakatan kelas, refleksi pembelajaran, penataan kelas, rencana belajar dan mendengarkan cerita murid terkait mmateri yang sementara diajarkan.

Untuk mendorong dan mempromosikan pilihan (choice) murid, saya akan melibatkan murid seperti dalam pemilihan pengurus kelas, pelaksana upacara, memilih tempat belajar yang mereka senangi, memilih media ajar yang mereka senangi, 

Sementara untuk mendorong dan mempromosikan kepemilikan (ownership), saya akan melibatkan murid dalam menjaga kepemilikan atas aset-aset di dalam kelas, memberi ruang dan waktu bagi murid mempresentasekan produk yang dihasilkan, dan memajang hasil karya mereka. 

Untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah saya, tentu saja salah satu yang saya harus lakukan adalah pemanfaatan aset sekolah dengan maksimal. Seperti pada aset fisik saya akan memaksimalkan ruang kelas, perpustakaan, taman, komputer dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, sedapat mungkin saya akan memanfaatkan masalah dalam  lingkungan sekitar agar murid dapat berdiskusi, bertukar pikiran  untuk menemukan solusi, karena dengan lingkungan yang positif, murid akan diberi kesempatan  menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, sehingga murid mempunyai kemampuan dan keinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekitarnya.

 

 

 

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini